20/03/2023
Kalianda.Sakabuananews– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menerima kunjungan lapangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam rangka penurunan stunting.
Kunjungan yang dikemas dengan Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di Sekretariat Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, Senin (20/3/2023).
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto mengatakan, layanan yang dilakukan melalui Program Swasembada Gizi Lampung Selatan yaitu, Kartu Identitas Anak (KIA) dan layanan gizi, yang merupakan layanan prioritas dengan target perubahan status gizi balita dalam dua bulan wajib dalam kondisi baik.
“Layanan PAUD, layanan air minum dan sanitasi serta layanan sosial, dimana ini merupakan layanan lanjutan dengan target menjaga kondisi status gizi tetap dalam kondisi baik untuk balita, ibu hamil menyusui dan remaja putri,” ujar Winarni.
Lebih lanjut Winarni menyampaikan, strategi dalam komunikasi Swasembada Gizi juga perlu dilakukan. Seperti memahami dan sadar dengan mendorong informasi perubahan perilaku kepada masyarakat untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran tentang kebutuhan perilaku sehat.
“Pemenuhan gizi mandiri, dimana masyarakat dan pemerintah mampu memenuhi sumber gizi, baik secara mandiri dan keberlanjutan semua pendukung dan gotong royong terintegrasi yang didukung kebijakan. Kader hebat dan militan yang mampu mendampingi masyarakat dalam meningkatkan perilaku kesehatan dan pemenuhan gizi mandiri,” ucapnya.
Winarni juga menuturkan, peran PKK dalam percepatan penurunan stunting yaitu advokasi kebijakan pendampingan dan penguatan kapasitas PKK kecamatan dan desa/kelurahan oleh PKK Kabupaten dengan road show gerakan Swasembada gizi.
“Keterlibatan PKK dalam TPK dan TPPS, sebagai pergerakan dasar membantu penggerebekan dasawisma untuk membantu pencegahan dan penanganan stunting di desa dengan mendorong kebijakan layanan inklusif kesehatan termasuk untuk penanganan stunting di puskesmas,” tuturnya.
Sementara, Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan dan Kebudayaan BRIN, Anugerah Widiyanto mengatakan, dari salah dilihat dari tahun ketahun Kabupaten Lampung Selatan berhasil menekan angka stunting. Dimana pada tahun ini Lampung Selatan berhasil menekan angka stunting menjadi 9,9%.
“Itu juga sudah masuk dalam survei rilis SSGI tahun 2023, bahwasanya Lampung Selatan angka prevalensi stunting 9.9% dari yang semula 15,6%, turun 6.4%. Ini adalah bukti bahwa Lampung Selatan berhasil dalam menuntaskan penurunan stunting,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa progres penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan sangat bagus.
“Dimana strategi-strategi yang dijalankan dari seluruh elemen juga saling bersinergi dalam menuntaskan stunting ini. Kami benar-benar tidak salah datang ke Lampung Selatan,” ujarnya. (Red.).